Jumaat, 10 Julai 2009

2 GOLONGAN SYABAB....

Hmmmm....tadi, baru lepas baca blog seorg shbat yg saya ikuti perkembangannya..satu petikan dr entry terbarunya ada membincangkan tentang kata2 seorang pejuang Islam yg amat disegani ,Imam Hasan Al-Banna...it is about our syabab.....

Katanya, ada 2 golongan syabab....goloongan pertama adalah golongan yg lahir dalam negara aman dn damai...mndapat segala kesenangan dn kemudahan...
Golongan yg kedua pula, adalah golongan yg lahir dlm negara yg berperang seperti Palestin...sentiasa dihantui bunyi bom dn kereta kebal yg membedil manusia tnpa mengira peringkat usia..

syabab golongan pertama , pemikiran mereka selalunya sentiasa berfikir tntg diri sendiri..tntg baju, perhiasan, berat badan, hiburan dn pasangan hidup...
manakala golongan kedua. pemikiran mereka sntiasa berkisar tntg sekeliling....kehidupan ikhwan mereka..hidup lagikah adik beradik mereka?jiran mereka...fikir entah bila akan membangunnya negara Islam...bermati-matian mereka mempertahankan Al-Quds...subhanallah...dalam kita x sedar sebenarnya, kehidupan mereka peperangan memberikan mereka satu tarbiyah yg cukup kuat pd hati dan pemikiran...menjana pemikiran seorang rijal...dalam lingkungan usia seorg syaab..mampu tahammul dgn ujian yg datang..Subhanallah...dh nampak satu negara Islam yg dh lama terbina melalui peribadi kental mereka ...tp, semuanya tersembunyi dek pasifnya negara saudara Islam yg lain dalam membantu...bukan bantuan yg diterima, malah sebaliknya tekanan yg diberi...

lupakah kita pada mutiara kata Rasulullah s.a.w???
" tidak sempurna iman seseorang itu sehingga dia mengasihi saudara seislam mereka seperti mana mereka mengasihi diri mereka sendiri....."

hah? rase terpukul???do reflection on ourselves...who are we?kita katakan kitalah pejuang Islam tapi masih berfikiran seperti golongan pertama...ttp katakanlah sekiranya diletakkan kita dalam negara yg berperang,rasanye kita mmg x dapat bertahan lama...kenape???,...jelas perkara tersebut pd keadaan kita sekarang ini...lahir dlm negara yg aman, tp apa yg dh kita lakukan untuk kita perjuangkan keamanan tersebut..?

Rabu, 1 Julai 2009

Wahai saudaraku,
Coba kita renungkan jika terdapat seorang Raja yang agung di dunia ini mengirimkan surat kepada salah seorang rakyatnya. Ketika surat tersebut telah sampai, tentulah ia akan bersuka cita dan merasa bangga. Dibacanya secara perlahan-lahan dengan suara yang indah. Inilah isi surat tersebut :
Bismillahirrohmaanirrohiim.
Dari : Raja yang Mulia Fulan
Untuk : Fulan bin fulan
Aku perintahkan engkau untuk datang kepadaku demi menghadiri majlisku.
Si pengirim pun pulang setelah mengantarkan surat tersebut. Datanglah hari berikutnya dan ternyata si pembaca surat tak muncul di majlis Sang Raja. Akhirnya Sang Raja mengutus orang kedua untuk menanyakan kabar si pembaca surat. Kemudian sang utusan pun melapor, Si pembaca memegang erat suratmu dan merenunginya.
Namun kenapa ia tak hadir? Bukankah telah kuundang ia untuk datang ke mari? Tanya Raja
Namun ia menghormati risalahmu wahai raja. Dibacanya berulang-ulang dengan indah dan penuh dengan adab!
Katakan padanya untuk datang kepadaku besok atau lusa! Jawab Raja.
Hari berlalu, si pembaca pun tak nampak batang hidungnya.
Berkata sang pengawal, Ia masih membaca suratmu, apakah itu tak cukup bagimu?
Tapi mengapa ia tak menghampiriku?! Raja pun menjadi marah.
Dari kisah tersebut, apakah Raja bisa puas dengan jawaban pengawal? Ataukah justru jawaban itu membuatnya jengkel?
Begitu pula Al-Qur’an yang telah Allah turunkan ke hati Sayidina Muhammad. Kita telah diperintahkan untuk membaca dan merenunginya supaya kita datang kepada Allah.
Allah berfirman, Bersegeralah kepada ampunan Tuhanmu.
Bukankah sang raja dari segala raja telah mengatakan kepada kita untuk bersegera menuju ampunan Allah?
Di dalam firman Allah lainnya, Menujulah engkau kepada Allah.
Kita dapati sang raja dari segala raja telah mengatakan kepada kita, Datanglah kau kepada-Ku Hampirilah Aku
Maka bagaimana dengan kita yang hanya bagus membaca Al Qur’an tapi tak mau menuju kepada Allah? Apakah untuk ini Al Qur’an diturunkan? Atau kita yang tak memahami maksud diturunkannya?
Imam Hasan Basri pernah menegur para pembaca Al Qur’an di zamannya. Beliau berkata, Sungguh buruk kalian, bukankah Allah menurunkan Al Qur’an untuk kalian baca dan kalian amalkan?! Namun kini kalian jadikan Al Qur’an sebagai pekerjaan membaca semata!

Selasa, 23 Jun 2009

Rabbuna yusahhil...

"Mari kita beriman sejenak..." ini kata2 yg sering diungkapkan oleh ukhti ana ketika memulakan halaqoh kami...

Setiap kali kata2 tersebut dilontarkan, terasa kehinaan diri...pabila di ingatkan orang utk bermuhasabah, baru nk buat. kelupaan itu penyakit manusia..tp ,tu bukan alasan!...Ya Allah, kurangnya tarbiyah diri ini..
Pernahkah kita bertanya pada diri sndiri, apa khabar iman kita hari ni?
naikkah? turunkah? atau constant tnpa sbrg perubahan?
.....apa sbnarnya yg kita dh buat utk tebalkan iman yg senipis kulit bawang nie?
apa yg kita dh buat untuk jaga hati kita yg sntiasa lalai dr mengingat nama Tuhannnya?

" Ya Allah, tuhan yg membolak-balikkan hati kami, ttpkan hati kami dlm agamamu...."


Ya Allah, susahnya nk jg hati...susah...susah....dan sesungguhnya susah...
Permudahkanlah YaAllah,...permudahkan urusan kami mentarbiyah diri kami untuk menjadi rijal agamamu, Ya Allah...semoga kami mnjadi hmba-Mu yg dipilih berjuang dlm agama-Mu.....